dibawah saya copypaste from dakwah.info..
Peringatan utk diri supaya menjadikan al-Quran utk sebagai teman rapat saya..and utk biasakan wildan dgn al-quran jua...insyaAllah
Orang-orang beriman menjadikan Al-Qur’an sebagai buku bacaan
hariannya dan tidak pernah bosan dan kenyang dengan Al-Qur’an.
Sebagaimana diungkapkan oleh Utsman bin ‘Affan ra,
“Kalau hati kita bersih, maka kita tidak akan pernah kenyang dengan Al-Qur’an”. Kerana dengan senantiasa membaca Al-Qur’an, akan mendapatkan banyak kebaikan.
Rasulullah saw. bersabda,
“Al-Qur’an ini adalah hidangan Allah,
maka terimalah hidangan itu sekuat kemampuan kalian. Al-Qur’an ini
adalah tali Allah, cahaya yang terang, ubat yang bermanfaat,
terpeliharalah orang yang berpegang teguh dengannya, keselamatan bagi
yang mengikutinya. Jika akan menyimpang, maka diluruskan, tidak terputus
keajaibannya, tidak lapuk keranabanyak diulang. Bacalah keranaAllah
akan memberikan pahala bacaan kalian setiap huruf sepuluh kebaikan. Saya
tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam
satu huruf dan mim satu huruf”. (HR Al-Hakim)
Al-Qur’an adalah mu’jizat Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad
saw. dan manusia dapat menikmati mu’jizat tersebut. Seluruh isinya
berupa kebenaran, kebaikan, keindahan, ilmu pengetahuan dan mengantarkan
manusia pada kebahagiaan. Orang yang hidup dalam naungan Al-Qur’an
mereka akan mendapatkan keberkahan. Keberkahan umur, keberkahan harta
dan keberkahan sarana lainnya. Sebaliknya manusia yang berpaling dari
Al-Qur’an, mereka akan mendapatkan kehidupan yang paling sempit,
sengsara dan menderita di dunia dan akhirat.
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (Al-Qur’an), Maka
Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. Berkatalah ia:
“Ya Tuhanku, Mengapa Engkau menghimpunkan Aku dalam keadaan buta,
padahal Aku dahulunya adalah seorang yang melihat?” Allah berfirman:
“Demikianlah, Telah datang kepadamu ayat-ayat kami, Maka kamu
melupakannya, dan begitu (pula) pada hari Ini kamupun dilupakan” (Surah Thahaa 124-126).
Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam
dada orang-orang yang diberi ilmu. dan tidak ada yang mengingkari
ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang zalim” (Surah Al-ankabuut 29).
Maksudnya, bahwa ayat-ayat Al Quran itu terpelihara dalam dada dengan
dihafal oleh banyak kaum muslimin turun temurun dan dipahami oleh
mereka, sehingga tidak ada seorangpun yang dapat mengubahnya. Dan inilah
satu bentuk kemudahan yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya. Bahwa
Al-Qur’an mudah dibaca, mudah difahami, mudah dihafalkan dan mudah
diamalkan. Surah Al-Qomar menyebutkan empat kali, bahwa Allah telah
berjanji untuk memudahkan al-Qur’an untuk dijadikan pelajaran.
“Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?”
(Surah Al Qomar, 17,22,32, 40). Para ulama tafsir, diantaranya
Al-Qurthubi, As-Suyuti dan lainnya, bahwa Allah telah memudah Al-Qur’an
untuk dihafalkan.
Banyak orang-orang beriman yang sudah putus asa dalam menghafalkan
Al-Qur’an, seolah tidak mampu lagi menambah hafalannya, yang ada malah
berkurang. Apalagi jika umur sudah mulai menginjak 40 tahun. Masalah ini
menunjukkan kelemahan iman dan semangat dalam menghafalkan Al-Qur’an.
Bahkan ada seorang da’i yang mengatakan bahwa dalam Islam semuanya mudah
kecuali menghafal Al-Qur’an. Kekadaan seperti ini tentu sungguh sangat
memperihatinkan. Padahal jika kita melihat keislaman para sahabat,
majoriti mereka masuk Islam sudah dewasa, sebagiannya sudah melewati
usia 40 tahun, tetapi mereka masih terus bersemangat untuk menghafal
Al-Qur’an.
Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya orang yang dalam dadanya tidak ada (hafalan) dari al-Qur’an, maka seperti rumah rusak (kosong)” (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan Al-Hakim).
Rumah rusak atau kosong, berarti mudah dimasuki mahluk lain, seperti
syetan atau jin yang senantiasa mengganggu manusia. Dan memang kita
mendapati, bahwa orang yang suka diganggu syaitan atau jin adalah orang
yang hatinya kosong, iaitu kosong dari keimanan dan kosong dari
Al-Qur’an.
Rasulullah saw. banyak memberikan keistimewaan bagi orang-orang yang hafal Al-Qur’an, diantaranya,
“Orang yang membaca Al-Qur’an dan dia mahir, bersama malaikat yang mulai dan baik” (Muttafaqun ‘alaihi).
“Tidak boleh hasad kecuali pada dua, seorang yang diberikan
Al-Qur’an dan diamalkan siang malam. Dan seorang yang diberi harta, dia
menginfakkannya siang malam” (Muttafaqun ‘alaihi).
“Ahlul Qur’an adalah ahli Allah dan yang diistimewakan-Nya” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
“Yang memimpin (imam) suatu kaum adalah yang paling menguasai Al-Qur’an” (HR Muslim).
Pemimpin disini baik dalam shalat dan tentu saja diluar shalat.
keranaRasulullah saw. ketika memberi tugas pada para sahabat, yang
diangkat jadi pemimpin adalah yang paling menguasai Al-Qur’an atau yang
paling faqih terhadap agama.